Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dan Kontribusinya Pada Pengembangan Daerah Pendukung Di Lombok Timur NTB.

  • Hailuddin Universitas Mataram
  • Luluk Fadliyanti Universitas Mataram
  • Baiq Saripta W Universitas Mataram

Abstrak

Setiap daerah mempunyai kewenangan menentukan pusat kegiatan wilayahnya untuk mempercepat pembangunannya. Setelah penetapan dan pelaksanaannya, maka menjadi penting untuk menilai apakah rencana tersebut sudah sesuai dengan harapan. Untuk itu tujuan utama dari kajian ini adalah mengevaluasi peran pusat kegiatan wilayah Kecamatan Selong Lombok Timur  terhadap daerah pendukungnya (Hinterland). Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan analisis mengacu pada kriteria daerah pusat kegiatan wilayah dan indeks gravitasi serta Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Selong telah memenuhi sebagian besar kriteria sebagai pusat kegiatan wilayah di Lombok Timur. Tiga faktor (dari 4 faktor) yang menjadi tolok ukur sudah mampu dipenuhi yaitu faktor perhubungan, perekonomian, dan pendidikan. Sedangkan faktor kesehatan masih belum terpenuhi karena belum adanya rumah sakit dengan tipe B. Secara geografis, kecamatan paling kuat interaksinya dengan Selong adalah Kecamatan Sukamulia, disusul Labuhan Haji dan interaksi paling lemah adalah Kecamatan Sakra Timur. Karena itu secara umum Kecamatan Selong telah memberikan efek positif (spread effect) terhadap daerah pendukungnya. Diukur dari Indeks Williamson, nilai rata-ratanya di bawah 0,5 di mana Kecamatan Sukamulia memiliki nilai 0,25 sehingga efeknya paling kuat,  sedangkan Kecamatan Sakra relatif lemah dengan indeks 0,31. Dengan hasil tersebut, untuk menjaga dan mempertahankan eksistensi Selong sebagai Pusat Kegiatan Wilayah, Pemerintah Daerah Lombok Timur perlu terus meningkatkan fasilitas-fasilitas pendukung, terutama fasilitas kesehatan.

Referensi

Adisasmita, Rahardjo. (2005). Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Adisasmita, Rahardjo. (2008). Pengembangan Wilayah Konsep Dan Teori, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arsyad, Lincolin. (2000). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Yogyakarta: BPFE-UGM.
Amaliah, Sri Laily. (2015). Pengaruh Belanja Daerah Terhadap Kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia di Propinsi Nusa Tenggara Barat 2007-2012. Tesis. Magister Ilmu Ekonomi Universitas Mataram.
Badan Pusat Statistik, (2016). Statistik Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016. Diperoleh Bulan September 2016, dari https://lomboktimurkab.bps.go.id/.
Badan Pusat Statistik, (2016). Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat 2016, Diperoleh Bulan Februari 2017, dari http://ntb.bps.go.id/index.php/publikasi/ index?Publikasi.
Daryanto dan Hafizrianda (2010). Model-model Kuantitatif untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah, Bogor: IPB Press.
Gulo, Yarman. (2015). Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Dan Wilayah Pendukungnya Dalam pengembangan Wilayah Kabupaten Nias. Jurnal Widyariset, 18(1), 65-77.
Ivon, KN. dkk. (2016). Pengaruh Investasi, Pendidikan, Pertumbuhan Penduduk, dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 24 Negara Asia Periode 2005-2013. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FEB Universitas Surabaya, 20 (2), 85-94.
Kuncoro, Mudrajad. (2003). Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan, Yogyakarta: UPP YKPN.
Kuncoro, Mudrajad. (2012). Perencanaan Daerah : Bagaimana Membangun Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan, Jakarta: Salemba Empat.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2010). Peraturan Daerah NTB No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Tahun 2009-2029, diperoleh Bulan Maret 2017, dari http://jdih.ntbprov.go.id/ ?q=content/perda-no-3-tahun-2010.
Permatacita, Fitriah. (2012). Analisis Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Wilayah di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tesis. Magister Ilmu Ekonomi Universitas Mataram.
Purnamaningsih, Nining. (2009). Analisis Integrasi Wilayah Secara Ekonomi Dan Spacial Di Kediri, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Kediri, 5(2), 84-98.
Suprihatin, W. dan Hailuddin. (2016). Potensi Pengembangan Sade Sebagai Desa Wisata Lombok. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FEB Universitas Surabaya, 20 (2), 71-84.
Sjafrizal. (2012). Ekonomi Wilayah Dan Perkotaan, Jakarta: Grafindo.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta.
Tarigan. (2005). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Thandi A. Nzama. (2010). Challenges of Suistainable Rural Tourism Development in Kwazulu-Natal. Journal Humaniora & Social, 2(1), 44-53.
Diterbitkan
2018-09-29

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>