Dinamika Kependudukan Provinsi Nusa Tenggara Barat Analisis Parameter Sosio-Demografik

  • Jalaludin Universitas Mataram

Abstrak

Penduduk memiliki dua matra utama yaitu aspek kuantitas dan kualitas dimana kedua aspek ini dapat dikaji dengan melihat tren, persebaran, pertumbuhan dan komposisinya. Sementara proses demografi seperti fertilitas, mortalitas dan migrasi merupakan factor-factor yang mempengaruhi dinamika dari aspek kependudukan tersebut.  Penelitian ini  bertujuan untuk menganaisis parameter sosio- demografik kependudukan  di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini sepenuhnya menganalisis data sekunder dimana data utama bersumber dari rangkaian data Sensus Penduduk yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dengan memanfaatkan tabel statistik dan grafik untuk melihat tren atau perkembangan dari parameter yang menjadi objek analisis. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa 1) Laju pertumbuhan penduduk (LPP) NTB mengalami penurunan yang cukup tajam dalam 3 dekade terakhir, bahkan mencapai terendah kelima di Indonesia, namun sebarannya  tidak merata di mana sebagian besar (70 persen lebih) penduduk terkonsentrasi di pulau Lombok yang luasnya sekitar seperempat dari luas wilayah NTB. 2) Rasio jenis kelamin penduduk NTB terendah di Indonesia yakni 94,26 dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mencapai 101,37. c) Total Fertility Rate (TFR) turun dari 7,0  menjadi 2,4 selama lima decade terahir dan penurunan paling drastis tercatat pada periode 1990-2000 dimana TFR turun sebesar 61,3 persen dari 5,0 menjadi 3,1 persen, demikian juga  Angka Kematian Bayi (AKB) menurun tajam dari 221 per 1000 kelahiran hidup menjadi 48 per seribu kelahiran hidup, d) kualitas penduduk NTB yang dicerminkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tergolong rendah yaitu berada pada peringkat ketiga terbawah dari seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu terjadi kesenjangan IPM antar kabupaten/kota dimana kota Mataram dan kota Bima memiliki IPM jauh di atas rata-rata provinsi sementara kabupaten lain IPM-nya jauh di bawah rata-rata provinsi.

Referensi

Agus Joko Pitoyo, 2018, Indikator Mortalitas dan Morbiditas. Yogyakarta, BKKBN dan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada.
Badan Pusat Statistik NTB, 2011, Data dan Tabel Hasil Pengolahan Sensus Penduduk 2010. BPS NTB, Mataram.
Badan Pusat Statistik NTB, 2019. Tabel Indeks Pembangunan Manusia NTB 2014-2019. BPS NTB, Mataram.
BPS, Bappenas dan UNDP, 2018. Indonesa Human Development Report 2017: Towards a New Concensus. Published jointly by BPS, Bappenas dan UNDP Indonesia, Jakarta.
Morris, D. M., (1979), Measuring the Condition of the World’s Poor: the Physical Quality of Life Index, Pergamon, New York.
Muhajir Darwin, 2015. Dinamika Kependudukan & Penguatan Governance, Yogyakarta, Media Wacana.
NTB Dalam Angkan, 2019, Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB)
Tukiran dkk, 2010, Akses Penduduk Miskin Terhadap Kebutuhan Dasar, Yogyakarta, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada.
Umi Listyaningsih, 2012, Teori dan Parameter Fertilitas,Yogyakarta, BKKBN dan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada.
UNDP 1919. Human Development Report 1919. Concept and Measurement of Human Development. Oxford University Press, New York. http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr1919.
UNDP 2000. Human Development Report 2000. Human Right and Human Development. Oxford University Press, New York. http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2000.
UNDP 2010. Human Development Report 2010. The Real Wealth of Nations: Pathways to Human Development. http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2010
Diterbitkan
2020-11-14